Minggu, 25 November 2012

Prolog Novella

Ini kisah tentang kehidupan anak manusia, kalau disebut semua cerita kehidupan didunia ini adalah skenario dari Allah SWT memang benar sekali. Tawa, tangis, kesedihan, kebahagiaan silih berganti menghiasi kehidupan manusia begitu juga yang terjadi pada gada gadis kecil ini. Tara, sebut saja dia seperti itu. Terlahir dari keluarga yang kurang mampu dia berusaha untuk mewujudkan semua impian, cita-cita dan harapannya.

Sebenarnya dari kecil dia sudah banyak mengalami yang namanya kesusahan dan kesedihan. Semua itu seakan sudah menjadi makanan sehari-harinya atau bisa dikatakan telah menjadi santapan hariannya.Tetapi, namanya juga anak kecil, dia serasa tak menghiraukannya, dia tetap menikmati hari-harinya dengan teman-temannya. Bercanda, tertawa-tawa, feels that nothing happen, she enjoyed her life so much. 
Dia merasa hidupnya sudah sempurna, mempunyai ibu, bapak, adik..semua terasa lengkap walaupun tinggal dirumah yang sangat sederhana dan dalam keadaan yang pas-pasan bahkan jika dalam keadaan yang “tidak normal” dapat dikatakan serba kekurangan. Bagaimana tidak dapat disebut seperti itu jika kedua orang tua Tara hanya bekerja sebagai buruh tani yang bayarannya tidak menentu, kalau ada yang menyuruh atau butuh tenaganya maka orang tuanya akan bekerja tapi kalau tidak ada yang menyuruh maka akan mencari kayu bakar untuk dijual ke tetangga atau ”leles” kopi dikebun milik orang yang sudah dipanen. Kehidupannya makin menyesakkan ketika bapaknya yang sudah tua renta dan tidak kuat bekerja lagi harus berhenti bekerja, sehingga otomatis hanya ibunya yang menjadi tulang punggung keluarganya. Ibunya harus bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. That’s why she called her mom as a hero. For detail’s story, here we go...

Catatan Kaki :
Leles  : Mencari sisa kopi atau cengkeh dari hasil panen miliknya orang, biasanya dibawah-bawah pohon atau tertinggal beberapa yang ada di pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar